Apa kabar kalian semua? Sudah seberapa besarkah kebahagiaan kalian hingga detik ini??. Yang jomblo sudah pada pacarankah?. Yang pacaran sudah pada nikahkah? Yang nikah sudah pada ceraikah? (eh..!!!). Yang sakit sudah pada sembuhkah? Yang mukanya hancur sudah pada rapikah? atau Yang kere hore sudah pada kayakah???. hoho. Bicara kebahagiaan memang tiada batasnya, tapi kebahagiaan jelas butuh syarat dan salah satunya adalah uang. Ada yang heran dan sok bilang "Tidak!". Sudah jangan pada protes dulu ini baru paragraf pembuka. Kalau tidak terima dengan opini diatas nyolotnya nanti aja di ending atau dikolom komentar yang telah disediakan. Wkk
Ada uang ada kebahagiaan. Boleh kalian membantah opini tersebut. Tapi lihatlah dengan cermat diri kailan sendiri. Mana yang lebih membuat jiwa senang dan hati nyaman? Ngelihat dompet kalian isinya 2 lembar uang gambar patimura yang sedang pacaran? Atau satu lembar uang gambar Soekarno-Hatta??. Bisa dipahami? Atau lihatlah dengan teliti juga lingkungan sekitar. Mana yang membuat orang-orang lebih senang. Punya dua kereta tarik tenaga manusia? (Songkro, gerobak2!!). Atau yang punya satu Grand Livina?? Bisa dipahami??. Benar uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. #ThinkHard.
Sekarang ini pengaruh uang teramat sangat besar, begitupun dampak negatif yang ditimbulkan.Ada uang ada tahta. Banyak yang menggunakan banda yang satu ini untuk mencari jabatan atau kedudukan. Semisal pencalonan lurah dsb. Begitupun ada uang ada wanita. Banyak sebagian pria yang memanfaatkan uang untuk mencari kepuasan dengan membayar harga diri seorang wanita. Dan hanya wanita yang benar-benar bodoh yang rela menukar mahkotanya demi uang. Kenapa? Jika dia cukup pintar padahal harga 1 mata jika dijual berapa? ginjal berapa? tangan?. Bila uang tujuannya apa susahnya?? Dia lebih memilih menjual seluruh bagian tubuhnya dengan harga 100rb daripada 1 ginjal yang harganya lebih dari 100 juta. Sudah buta hati bego lagi. Iya tidak?.
Ada negatif ada positif begitupun dengan uang. Uang juga memiliki dampak positif yang luar biasa bila dipergunakan dengan benar. seperti beramal kepada sesama. bersedekah kepada fakir miskin, anak yatim piatu dsb. Bersedekah pada para jomblo ngenes juga bisa. :D . Jangan khawatir harta kalian habis hanya karena berbagi dengan sesama. Tapi kenyataanya akan malah sebaliknya. "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah Swt seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkainya ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas, maha mengetahui." (Qs. Al-Baqarah : 261).
Jadi orang ber-uang atau kaya terlihat begitu rumit. Itu benar! Sebab rejeki besar menuntut kepantasan. Orang baik yang tidak siap dengan rejeki besar bisa rusak hidupnya. Orang ber-rejeki besar memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada yang pas-pasan. Jika mereka tidak sadar bahwa sebagian dari rejeki mereka adalah rejeki sesama jelas sensara orang tersebut semasa akhir hidupnya. Rejeki besar juga mencipkatakn resiko lebih tinggi untuk terjerumus dalam kemaksiatan. Jadi bagi kalian yang kere hore jangan beranggapan bahwa jadi orang kaya itu gampang.
"Jadi orang kaya tidak semudah yang dibayangkan. Lalu apalagi orang miskin??". Yang pada kismin pasti bertanya tentang hal tersebut. Huhu. Mau makan susah... Mau sekolah susah... Mau cari pacar apalagi... Ssssuussahnyaa minta ampun. :D. Terutama bagi kaum cowok, mau mem-pdkt cewek, terus lihat dan tau jika yang cewek yang diincarnya kemana-mana naiknya mobil. Kalungnya emas 19 kg. Atau uang jajannya 1jt per menit. Yaa jelas si Cowok pasti akan mundur teratur. T-T huhu. (Curhat min?? :o Tidakk!! -_-). Karena nyatanya lelaki akan lebih cenderung memilih wanita yang sekiranya 'pantas' dengan usahanya.
Ada uang ada kebahagiaan. Lalu apakah ketiaadaan uang adalah sumber penderitaan.?? . Jawaban logisnya 'Iya'. Orang pas-pasan lebih mudah tersiksa oleh kejamnya dunia. Secara lahir seperti untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja harus bersusah payah. Secara batin seperti minder dengan keadaan utamanya. Saat ingin bergaul dengan orang 'punya' apalagi. Menjadi orang miskin memang menyusahkan. Karenanya banyak yang bercita-cita untuk menjadi orang kaya. Dan apakah ada orang kaya yang bercita-cita untuk jadi orang miskin?? Tidak kan??.
Ada uang ada kebahagiaan. "Lalu kenapa ada orang kaya yang menderita. Dan orang yang sangat miskin begitu bahagia dalam menjalani hidupnya sehari-hari??". Pertanyaan tersebut pasti muncul di pikiran kita masing-masing. Pertanyaan yang benar-benar sulit dimengerti setelah tau uraian diatas. #ThinkHard. Mimin ada cerita dan nyata terjadi di hidup mimin sendiri. Si A (Anak orang kaya) dan si B (Anak yang super tidak kaya). Suatu hari si A dan si B bertukar cerita.
si A : "Kenapa ya kau bisa begitu terlihat ceria menjalani hari-harimu padahal hidupmu.. ya begitulah... Aku jadi iri padamu."
si B : "Lho kok bisa iri?? Apa yang kau mau terpenuhi, apa yang kau butuhkan tersedia. Aku yang harusnya iri padamu."
si A : "Harusnya begitu. Tapi nyatanya jadi anak orang kaya terlalu diterpa banyak tuntutan hidup. Harus bisa inilah bisa itulah, harus jadi ini jadi itulah. Merepotkan..."
si B : "Lha apa jadi aku juga enak?? Hidup itu sawang sinawang. Jika kamu diterpa tuntutan hidup aku lebih ke tekanan hidup. Ingin ini gak bisa, Itu gak bisa. Harusnya kamu lebih bersyukur tentang hidupmu."
Paham inti dari sedikit pembicaraan diatas?? Ini intinya.
"Kebahagiaan itu tidak diukur dari seberapa banyak hal yang kita miliki. Tetapi dari perasaan mensyukuri apa yang dimiliki. Rejeki itu sudah ada yang mengatur. Uang memang membuat segalanya lebih mudah. Tapi rasa syukurlah yang membuat hidup ini lebih indah." Terus Ceria. Terus bersemangatlah. Mari belajar lebih giat mari belajar lebih keras. Dan semoga kita senantiasa diberi sukses. Bisa meraih cita dan bisa lebih kaya..!! Wkwk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekian dari saya.. Penting gak penting pokoknya posting.
Keep Smile and Never Give Up..!!!
Yang gak terma sama posting diatas monggo coment...!!!
Follow my Twitter -> @rizaladis123
Follow my IG -> @rizaladis123