Cari Blog Ini

PECANDU MEDIA SOSIAL



Assalamualaikum Wr. Wb.


            Apakah kalian satu diantara sekian banyaknya orang di bumi ini yang menderita candu media sosial? Tiada hari tanpa membuka media sosial? Ini masalah serius bray. Kalau tidak segera ditangani dengan benar bisa berakibat fatal. Membuat kita kurang fokus, kurang dana, bahkan sampai kurang kasih sayang dan masih banyak lagi. Semoga coretan coretan dibawah ini bisa bermanfaat dan menyadarkan kita (terutama mimin -_-) untuk lebih bijak menggunakan media yang satu ini. Cekiduutt..!!





            Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Dengan media yang satu ini banyak sekali kemudahan yang bisa didapat. Dalam hal komunikasi, info terkini, ilmu pengetahuan, dan semacamnya. Tetapi kemudahan-kemudahan yang ditawarkan malah membuat banyak orang terlena bahkan melupakan kehidupannya di dunia nyata. Terlebih dengan fasilitas yang kian hari yang semakin memanjakan para penikmatnya. Boro-boro dah mikir akhirat, mikir kesibukannya di dunia nyata saja malas-malasan karena saking asiknya berselancar di dunia maya.


             Sebenarnya media sosial itu luar biasa manfaatnya. Tapi bila dipergunakan secara berlebihan, media sosial justru merusak. Ciri-ciri nyata dari candu medsos ini sangatlah mudah dikenali. Hal pertama yang kalian lakukan ketika bangun tidur itu bukannya cuci muka, wudhu atau gosok gigi melainkan mengecek notifikasi medsos kalian. Pagi dicek, siang dicek, malam dicek. Mau makan cek HP, mau mandi cek HP. Bahkan sehabis sholat setelah salam bukannya berdoa, perbanyak istighfar dsb. Lansung cek HP lagi.





            Adakah teman sejati di dunia maya?Dapat respon banyak di Line, Path, WA, Twitter. Dapat jempol banyak di Facebook dan Instagram. Begitu senang dan banggakah kalian? Coba dikaji ulang. Saat kalian sakit bahkan sekarat katakanlah. Apa respon yang akan followers atau teman medsos kalian berikan? Paling Cuma dapat emoticon sedih  atau kata ‘GWS’ doang di FB atau IG Iya to? Dan yang lebih parah lagi yang memberikan like atau love. Secara sadar atau tidak mereka menyukai dan mensyukuri penderitaan kalian tersebut.


            Dan apabila kalian meninggalpun, apa kira-kira respon teman media sosial kalian berikan? Kalian lagi-lagi cuma akan mendapat emot sedih di medsos. Dan mereka yang tak paham sama sekali tentang agama, pasti memajang nama dan foto elu dengan bertuliskan R.I.P. Tidak semua memang seperti demikian, tapi begitulah kebanyakan kenyataan yang tersaji. “Sesungguhnya kematian itu lebih dekat dari urat nadi. Dan sebaik-baiknya doa adalah doa dari orang-orang yang mencintai kita.”.





             Seberapa terlihat sempurnakah kalian di media sosial? Banyak dari apa yang terjadi sekarang ini hanya sebuah manipulasi atau istilahnya ‘pencitraan semata’. Bahkan terkesan pamer dan sombong. Membuat status “Otw ngaji..” “Alhamdulillah sudah sampai jeddah.” Atau “Jumatan dulu biar ganteng..!”. Ngapain coba kalau dipikir-pikir? Otomatis kan batal tuh pahala? Jangan suka memamerkan sesuatu di medsos. Misal punya 19 mobil dijejerkan difoto lalu upload. Punya rumah megah berlantaikan emas difoto-upload. Atau punya gunung yang besarnya gak karuan difoto-upload.  Apa coba tujuannya?. Jangan pula suka sharing atau curhat di medsos. Lagi seneng dishare lagi sedih dishare. Bahkan ada kalanya hal yang super gak pentingpun juga ikutan dishare. Iya jika bermanfaat bagi orang lain? Kalau kebalikannya??.


             Di era medsos sekarang ini hampir dipastikan tak lepas dari yang namanya ‘Foto’.  Jepret sini jepret situ selfie sini selfie situ. Semakin sering kalian upload foto gambar diri kalian dan semakin narsis kalian di medsos. Lama kelamaan kalian akan terobsesi terhadap diri kalian. Ketika kalian menshare foto di medsos timbul dorongan untuk mengharapkan like dan komentar dari teman-teman medsos kalian terhadap foto tersebut. Demikian juga ketika memposting sebuah status. Mendapat notifikasi bahwa foto atau status kalian disukai atau dipuji teman pasti menimbulkan sensasi kegembiraan tersendiri. Sensasi tersebut membuat kalian ketagihan. Selalu terngiang-ngiang di otak untuk bagaimana cara mengekpose diri di medsos. Kalian selalu memikirkan cara supaya terlihat sempurna di medsos dan mendapat banyak komentar dan like. Astaghfirullah.





            Sudah bermanfaatkah akun media sosialmu? Sudah belum? Apa saja yang telah kalian share ke teman-teman dunia maya kalian?. Foto paras kalian yang aduhai? Wajah yang rupawan? Atau foto-foto harta titipan dari Allah??. Kalimat menyindir sampai menfitnah seseorang? Menghasut publik? Atau kata-kata yang meninggikan diri??. Mimin ada sebuah cerita yang pasti sudah banyak dari kalian yang mengetahuinya. Teruntuk bagi kaum hawa spesialnya.Dia sedang tidur, tapi malaikat catat dosa untuknya. Dia sedang sholat malaikat catat dosa untuknya. Dia makan, belajar, menyapu rumah, masih saja malaikat catat dosa untuknya. Bahkan dia diam, malaikat tetap catatkan dosa untuknya. Apa salah dia?. Ternyata, banyak mata yang melihat foto sembrononya di media sosial. Setiap kali ada yang melihat fotonya, malaikat catatkan dosa untuknya.”


             Media sosial bisa menjadi ladang pahala begitupun sebaliknya. Hati-hati dengan postingan kalian. Bisa jadi itu bakal menjadi dosa jariyah untuk kalian. Gak mau kan bro? Kalian foto selfie jepret lalu di upload. Rambutnya kelihatan, pundaknya dipajang, ketiaknya diekspos, dan dadanya berontak ingin keluar. Lalu 10 menit kemudian anda kelilipan dan tewas atau mendapat panggilan dari Allah. Otomatiskan ngalir terus dosa kalian karena foto tersebut. Ngarep masuk surga?? Jangan ngimpi !!. jangan sampailah bray. Semoga mimin dan kawan-kawan semua tidak termasuk didalamnya. Aminn.





             Ayo Move On !. Ada banyak cara yang bisa digunakan dalam mengatasi virus candu media sosial. Tapi butuh niat dan komitmen yang kuat untuk bisa mengatasi penyakit yang satu ini. Cara yang paling manjur adalah ‘Alihkan Perhatian’. Sebagai perumpamaan apa yang biasa dilakukan orang tua ketika anaknya merengek minta dibelikan mainan?. Misal kalian punya anak perempuan berumur 4 tahun, dia menangis minta dibelikan pistol-pistolan. Kalian tidak setuju, masak iya anak perempuan main pistol-pistolan? Pikir kalian. Agar si anak tidak menangis kalianpun  lantas mengalihkan perhatiannya dari pistol-pistolan ke hal yang lainnya. Misal didekat kalian ada toko mainan yang menjual boneka lantas mengalihkan perhatian si anak ke boneka tersebut. Dengan begitu perhatian anak kalian menjadi teralihkan.


            Sama dengan perumpamaan diatas, ketika timbul dorongan yang kuat untuk membuka medsos, kalian bisa melenyapkan dorongan tersebut dengan mengalihkan perhatian kalian. Dengan belajar misalnya, mengaji, bersih-bersih, atau nulis blog , dan masih banyak hal baik lainnya. Tinggalkanlah hal-hal yang kurang bermanfaat. Janganlah suka berkeluh kesah atau menceritakan hal-hal yang tidak penting di media sosial. Pamer kata mesra ke orang yang belum halal ‘hanya dirimu.. bla bla...’ ‘semoga kita selalu.. bla bla...’preett..! atau pajang foto pacar apalagi.Jangan pula main apa itu namanya? Snapchat? Atau Snapgram?. Muka dicorat-coret diupload diceritakan ke publik. Muka diberi telinga atau hidung anjing dsb. Astaghfirullah. Jika dikatain hewan sok marah tapi memperlakukan diri sendiri seperti itu. Istighfar bray istighfar. Tahan diri bray. :)


            “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menurut kepada ma’ruf dan mencegah dari munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-Imran:104). Semoga kita lebih bijak dalam menggunakan akun media sosial kita. Dan semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung tersebut. Amiin. :)

 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
Sekian tulisan dari mimin. Semoga dapat bermanfaat untuk hadirin semua yang amat mimin hormati dan rindukan saran dan kritiknya di kolom komentar. Huhu. wkwk. Dan juga bantu share artikel dari blog ini ke teman sanak sadara kalian. Atau bahasa halusnya bantu promosiin lah. :D OK?  


  -
Penting gak penting pokoknya posting.
Keep Smile and Never Give Up..!!!
Ditunggu kunjungan berikutnya. >.<


Follow my Twitter -> @rizalad
is123
Follow my IG -> @rizaladis123

Aku Lelah Berpura-pura Baik !