Cari Blog Ini

Aku Lelah Berpura-pura Baik !


Assalamualaikum Wr. Wb.


          Di saat semua manusia menganggapmu baik, apakah itu membuatmu senang?. Di saat tiap postingan hebatmu mendapat banyak like, apa itu membuatmu bangga?.  Sepertinya kamu begitu menginspirasi banyak orang. Tingkah santunmu, tutur katamu yang sopan, hingga caption-captionmu yang menawan tak hentinya menuai banyak pujian. Tapi apakah kamu sungguh sebaik itu? Apa sekedar tipu muslihat?. Atau Allah sedang menjaga reputasimu yang sebenarnya begitu memalukan?
  



           Pernahkah melihat wajah seseorang yang penuh dosa? Penasaran?. Ambil kaca lalu bercerminlah. Maka kamu akan melihat contoh wajah yang penuh akan dosa. Mimin sudah membuktikannya. Wajah seseorang yang begitu memilukan. Merasa angkuh karena menganggap diri sudah baik padahal maksiat terus saja dijalankan. Sok-sok an menyeru kebaikan tetapi dia sendiri tak pernah melakukan. Apakah kamu juga demikian?.


            Sekarang ini banyak dari kita yang pandai merangkai kata daripada aksi nyata. Padahal satu perbuatan lebih baik dari seribu ucapan. Hidup itu butuh aksi bukan basa basi. Begitu pun sebaliknya, hidup ini akan rumit bila kita terus mendengarkan kata orang lain lalu melupakan apa kata Allah. Kini semakin banyak yang acuh untuk meningkatkan kualitas diri dan terlalu fokus terhadap penilaian orang lain. Ingat Allah tidaklah buta. Khawatirlah akan akhlakmu bukan reputasimu. Karena ahlakmu adalah siapa dirimu sebenarnya. Dan reputasimu hanyalah persangkaan orang lain terhadapmu. Ada loh yang pura-pura shalih agar dapat pasangan yang shalihah. Eh ternyata, malah dapat yang pura-pura shalihah juga. Kan serem Mblo !


إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“...Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” [Qs. Al-Imran : 120]




            Melangkah menuju baik itu tak mudah, lebih-lebih meninggalkan dosa-dosa yang membuatmu merasa nikmat. Sungguh luar biasa susahnya. Karena merubah tradisi tak gampang. Kamu tak akan bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya dan memulai segalanya dari awal. Akan tetapi, bukankah semua orang bisa memulai segalanya hari ini untuk sebuah akhir yang indah?. ‘Tapi jika nanti aku kumat kembali?’. Tak perlu khawatirkan bagaimana masa depanmu nanti, tapi khawatirlah akan dirimu yang saat ini. Motivasi tiap insan jelas akan mengalami pasang surut. Tapi Allah tak akan membiarkan hambanya yang berkeinginan baik 1.000.000% dibiarkan begitu saja kembali bermaksiat. Belive it !


مَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Qs. Al-Ankabut : 5]


            Setiap orang punya pilihan berubah, begitu pun kamu. Ingin baik atau tetap tidak baik? Ingin taat atau tetap bermaksiat? Ingin hijrah atau tetap pasrah?. Semua ada ditanganmu. Contoh sederhananya, saat kamu bangun tidur di pagi hari. Ada dua pilihan bagimu. Kembali bermimpi (tidur) ? Atau mewujudkan mimpi-mimpimu?. Contoh yang lain, kamu punya sepasang sandal butut yang tidak layak pakai dan memaksamu untuk menggantinya dengan yang lain atau yang baru. Berbagai pilihan akan terhampar di hadapmu. Salah satunya membeli lagi sandal baru dengan rejeki yang halal. Atau pergi ke masjid dengan sandal tersebut lalu pulang membawa sandal tetangga yang lebih bagus?. Semua putusan kembali ada padamu.




            Di sudut hati seorang pendosa tetap menyimpan hasrat untuk ke surga. Tapi hati ini terlanjur beku. Dan gengsi terlampau merajai. Berat, sangat-sangat berat meninggalkan maksiat yang rutin dijalani. Baik di saat ramai atau dikala sendiri. Dan jika kamu ingin tahu seperti apa kamu sebenarnya. Perhatikan apa-apa saja yang kamu perbuat dikala sendirian. Karena tak ada mata orang lain yang melihatmu. Tak ada sangkaan yang membuatmu takut. Semua terasa aman. Dan di saat demikianlah dirimu yang sesungguhnya muncul. Apakah kamu tetap melakukan amal-amal baik seperti saat dilihat banyak orang? Seperti postingan-postingan indahmu? Seperti reputasi hebatmu di publik?. Atau malah akan sebaliknya dengan menikmati dosa dalam kesendirian?.


“Pekerjaan terberat itu ada tiga :  Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, menjauhi dosa dikala sendiri, dan berkata benar di hadapan orang yang kita takuti.” (Imam Syafi’i)


Menjadi baik itu pilihan. Ibadah itu harus dipaksakan. Dalam tanda kutip kalau kita tak paksakan sholat malam, paksakan berpuasa, paksakan bersodaqoh, paksakan untuk ambil Al -Qur’an dan membacanya tak akan pernah bisa. Jika dari awal tanpa ada paksaan untuk melawan malas serta nafsu tak akan pernah bisa. Terlebih ibadah yang sifatnya mutlak seperti sholat lima waktu, puasa ramadhan. Itu harus dipaksakan!. Keraslah terhadap diri sendiri tapi lemah lembutlah kepada orang lain. Pertama-pertama akan terasa seperti kewajiban yang menjengkelkan. Tapi seiring waktu akan terasa seperti kebutuhan yang begitu menyamankan. insyaAllah.




           Jangan galau untuk berhijrah. Ayo move on !. bersegeralah !. lakukan dengan perlahan tapi pasti juga boleh. Tatkala hati tergoda nafsu untuk kembali bermaksiat bayangkan detik itu kamu menemui mautmu. insyaAllah segala niat buruk akan sirna. Apa kamu ingin saat Allah mencabut nyawamu sedangkan kamu lagi bermaksiat? Tak ada yang tahu pasti kapan detak jantung ini berhenti. Ketahuilah sesungguhnya tipuan dunia akan hilang dan kenikmatan selain surga-Nya akan sirna. Mari belajar bersama, mari berbekal bersama. Mari saling mengingatkan dan menguatkan dalam ketaatan dan tolong menolong dalam kebaikan. Lekaslah! Sebelum kamu benar-benar terlambat untuk memulainya.


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [Qs. Al -Hadid : 20]



.
.
           "Popularitas adalah sebuah ilusi. Tatkala aku larut didalamnya. Seolah hidup ini begitu bermakna padahal tidak sama sekali. Percuma tenar di bumi jika akhirnya aku asing di langit. Yang aku takutkan adalah mampu menasehati seseorang, tetapi aku lalai dalam mengerjakan nasihat itu sendiri. Hijrah itu mudah. Istiqomahlah yang susah. Semoga Allah sediakan jannah bagi siapa yang istiqomah. Menjadi baik adalah proses seumur hidup. Orang beriman pasti pernah mencipta dosa. Dan setiap pendosa juga punya hak menjadi baik. Semoga kita semua tak mengorbankan lautan akhirat hanya demi setetes dunia. Aamiin...."
.
.
.
.
Sekian dari saya. Semoga bermanfaat.
Penting gak penting pokoknya posting.
Bebas copas, karena ini semua milik Allah.
Syukur-syukur bantu Share info baik ini. hoho
Keep Smile and Never Give Up..!
Ditunggu jejak kalian di kolom komentar. >_<
Request untuk tema tulisan berikutnya juga boleh.
Maaf mimin fakum sangat lama. hoho


Terima Kasih dan sampai jumpa kembali di tulisan-tulisan selanjutnya.
.
.
.
.

Follow my IG -> @rizaladis123


Dibalik Orang Humoris Ada Hati Yang Teriris


Assalamualaikum Wr. Wb.


             Mempunyai teman yang humoris memang sangatlah mengasyikkan. Kepandaian menghidupkan suasana, membangun keceriaan ataupun menghibur orang-orang di sekelilingnya adalah nilai plus yang ia miliki. Pernahkah terbesit dalam benakmu dibalik orang yang humoris ternyata ada hati yang teriris?. Dibalik senyum tawanya ada hati yang terluka?. Jika pun benar adanya, apa sebab dia mencanda padahal perasaannya sedang berduka?. Bertingkah konyol bahkan terlampau bodoh padahal jiwanya sedang roboh?. Apa alasannya?. Tulisan kali ini akan mimin sedikit uraikan sisi lain dari sesosok orang humoris yang tak banyak orang ketahui.




             Ada hati teriris dibalik orang humoris. Menurut mimin, petikan kalimat tersebut benar adanya. Kenapa demikian?. Ini adalah jawaban pribadi berdasar pengalaman dan juga informasi yang mimin tangkap.


             Ciri orang humoris salah satunya jarang meminta solusi kepada orang lain. Dia bahkan cenderung lebih banyak memberi solusi ketimbang menerima solusi. Kebanyakan menilai bahwa orang humoris adalah orang yang jarang dilanda masalah, jarang bersedih, dsb. Itu lumrah karena semua kesedihan dan masalah yang dipunyainya ia simpan dan tutupi dibalik senyum tawanya. Tertawa tak ubahnya sebuah topeng untuknya. Dia tak ingin orang lain tahu betapa besar masalahnya. Orang humoris bukanlah sosok yang gemar dikasihani. Maka dari itu ia sungkan memperlihatkan kepedihannya di permukaan. Dia juga merasa malu. Maka dari itu ia menutupi semuanya. Kenapa malu?. Karena sosok orang yang humoris banyak memberikan solusi kepada teman yang sedang kesulitan. Mengeluarkan kata-kata hebat hingga membuat pikiran orang lain terbuka. Dia malu, malu karena tak bisa mendalami kata-katanya sendiri. Malu karena solusinya tak mempan didirinya. Malu karena hatinya tak sekuat penampilannya. Ia mencoba tampil seceria mungkin di publik. Karena baginya hati yang bersyukur dan senyum yang terurai adalah kunci melawan perasaan yang  bersedih.


مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (Qs. An-Nisa : 147)




             Seorang yang humoris merupakan sosok yang pandai berbaur dan juga berteman. Tapi mimin amat yakin seorang yang humoris hanya memiliki 1 atau 2 teman saja yang bisa diajak bercerita tentang persoalan hidupnya. Mungkin dia terlihat humble dan blak-blakan dalam berbicara. Tapi ketahuilah dia hanya akan bercerita kisahnya kepada orang yang benar-benar membuatnya nyaman untuk bercerita.


              Gambaran lain tentang orang humoris adalah fleksibelitas yang ia miliki. Apapun situasi yang dihadapi ia dapat menyikapinya dengan cara-cara yang segar. Mau susah, kere, lapar, haus dia tetap hepi-hepi saja. Bahkan dia tak segan menularkan cerianya dan menghibur rekan-rekannya dengan candaan khas miliknya. Mungkin atas dasar inilah orang yang humoris mudah dirindukan banyak orang. Semisal acara temu kangen, reuni sekolah, dan semacamnya, pasti sosok yang paling sering dicari adalah teman yang humoris. Tak banyak orang di dunia ini yang memiliki karakter demikian. Perlu ditekankan orang humoris dengan orang polos itu berbeda apalagi yang kekanakan ataupun alay. Simpelnya orang humoris sengaja membuat dirinya sebagai bahan lelucon dan orang polos kurang sadar kalau dirinya sedang ditertawakan.




             Sekarang beralih ke topik asmara. Bukan maksud mimin mengajak kalian berburu cinta apalagi pacaran. Karena pacaran itu tidak bagus untuk hati, jiwa, dompet, sampai rekening pahala. Terlalu banyak pencitraan, sandiwara, unsur terselubung berdasar nafsu di dalam pacaran yang dibungkus atas nama kasih sayang. Preeett!.  Kalau kurang jelas bisa tengok di tulisan mimin sebelum-sebelumnya kenapa pacaran itu demikian. (wkwk). Yang judulnya Nikah Iitu Murah Yang Mahal Itu Gengsi , Sudah Berapa Lama Sendiri, atau Ku Jaga Cinta Dengan Melepaskan.


             Orang yang humoris itu sejatinya adalah orang yang sangat romantis. Kebanyakan orang menilai sosok humoris bukanlah orang yang pandai mencipta romantisme. Lu salah bray. Sebagian besar wanita secara sadar lebih senang memilih cowok humoris daripada yang romantis. Katanya, cowok romantis itu membosankan. Dikit-dikit kasih bunga. Padahal kan masih hidup kenapa sedikit-sedikit dikasih bunga? Kayak kuburan aja. (wkwk). Dan wanita berpikir kelemahan orang humoris itu kurang romantis. Coba sesekali survei lapangan tanyakan ke mbak, tante, mbah atau siapa saja yang suaminya sosok yang humoris. Kamu akan mendapati jawaban tentang fakta yang satu ini. Bahwa orang humoris adalah orang yang juga sangat romantis. Seandainya kamu salah satu orang yang beruntung memiliki pasangan yang demikian berarti kamu dapat keduanya, ya humoris ya romantis. Karena orang romantis belum tentu humoris, tapi orang humoris sudah pasti romantis. Di catet noh. (wkwk). Tapi jangan jadikan semua ini patokan dalam memilih pasangan. Ini hanya poin plus. Yang utama tetaplah lihat dari ukuran keimanannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.


             Menjadi sosok humoris bukanlah hal yang mudah. Mental dan kecerdasan adalah modal utamanya. Dia dengan sadar membiarkan orang lain menertawakannya dan bahkan dia juga ikut tertawa di dalamnya. Tapi orang humoris cenderung dianggap kurang serius dalam menyikapi sesuatu. Padahal itu adalah opini yang keliru. Bahkan saat dalam mode serius alias tidak sedang bercanda tak jarang  orang humoris tetap ditanggapi dengan tawa temannya. Repotnya jadi orang humoris dalam asmara pun juga demikian. Tak jarang hal ini menjadi kerikil dalam menggaet pujaan hati. Meskipun dia senang bercanda tapi hatinya tak sebercanda itu kali. (wkwk). Orang humoris itu dasarnya care akan sesama. Meski terlihat cuek akan keadaan tapi dia begitu peduli dengan orang lain. Hanya saja ia punya caranya sendiri dalam menunjukkan rasa kepeduliannya.


“…Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim, atau menjauhkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan…” [HR. Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 13646]




             Jangan lihat orang hanya dari permukaan. Seorang yang humoris punya caranya sendiri dalam meredam suasana hatinya. Terkadang orang yang bisa membuat orang lain tertawa dan ceria itu menyimpan rasa yang lebih pedih. Karena tidak ada orang lain yang berhasil menghiburnya alhasil dia menghibur dirinya sendiri dengan cara menghibur orang lain. Karena baginya kebahagiaan sesungguhnya tercipta saat dia mampu membahagiakan orang lain. Dia tak ingin orang lain tahu betapa tersiksanya dia. Terlebih orang yang menyayanginya turut bersedih karenanya. Dia paham senyum dan tawanya bukanlah tanda bahwa dia orang yang sok kuat. Tapi karena senyum dan tawanya juga alasan kenapa orang lain juga tersenyum dan menjadi kuat. Dia percaya akan kemampuan dan usahanya dalam melawan kesedihan. Bukan berarti ia tak menerima uluran tangan orang lain. Hanya saja orang humoris juga yakin Allah selalu bersamanya dalam setiap persoalan dan kisah sedih yang ia hadapi. :)


.....


              Tulisan mimin yang satu ini memang sedikit berbeda dari sebelum-sebelumnya. Maaf jika point yang tersampaikan tak sedalam biasanya. :) .Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi. Amiin.





             “Ketika hidup memberimu seratus alasan untuk bersedih. Tunjukkan bahwa kamu punya seribu lebih alasan untuk bahagia. Saat senang menyapa tersenyumlah, kala sedih bertamu maka tertawalah. Bersedihlah secukupnya bersyukur sebanyaknya. Bahagia itu sederhana, semisal melihat orang lain tersenyum dan tertawa olehmu. Karena kebahagiaan sejati tercipta kala kamu berhasil membahagiakan orang lain. Teman-temanmu, kerabatmu, pasanganmu, dan juga kedua orang tuamu.”
.
.
.
.


Sekian dari saya. Semoga bermanfaat.
Penting gak penting pokoknya posting.
Bebas copas, karena ini semua milik Allah.
Syukur-syukur bantu Share info baik ini. hoho
Keep Smile and Never Give Up..!
Ditunggu jejak kalian di kolom komentar. >_<
Request untuk tema tulisan berikutnya juga boleh.

Terima Kasih dan sampai jumpa kembali di tulisan-tulisan selanjutnya.
.
.
.
.
.

Follow my Twitter -> @rizaladis123
Follow my IG -> @rizaladis123


Nikah Itu Murah Yang Mahal Itu Gengsi


Assalamualaikum Wr. Wb.


            Apa kabar kawan ? Semoga kalian semua senantiasa diberikan kesehatan yang panjang oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Banyak orang apabila bicara perilah pernikahan itu merupakan hal yang amat berat, susah, mahal dsb. Kaum muda malah lebih gemesin. Jika bicara perihal pernikahan kepada lawan jenis yang ia suka dianggapnya itu terlalu serius. Sedangkan kalau mimin berpendapat, bicara tentang pacaran itu malahan terlalu main-main. Silahkan saja kalian “Haha-haha” duluan, mimin mah entar “Wkwkwkw” belakangan.




            Rukun nikah itu ada lima. Pertama, ada mempelai pria. Kedua, ada mempelai wanita. Ketiga, ada wali lalu saksi dan terakhir ada ijab qobul. Cuma sekarang ini banyak orang suka menambahkan sendiri. Dikasihnya yang keenam harus lulusan sarjana, keturunan ningrat, wajah artis, kerja mapan, kecocokan usia dan masih banyak lagi. Terkadang manusianya sendiri yang mempersulit. Kata siapa menikah itu mahal ?. Nikah itu murah dan yang mahal itu gengsi. Nikah itu simpel yang ribet itu omongan kanan kiri. Nikah itu mudah yang susah itu merayu hati.


            Banyak anggapan bahwa menikah dini atau di usia muda merupakan hal yang tabu. Orang-orang lebih mementingkan karir. Mencoba untuk menyempurnakan kekayaannya dan berharap dengan banyaknya kekayaannya akan lebih mudah menjalani bahtera rumah tangga. Mencari sebanyak-banyaknya kenikmatan dunia namun tanpa seseorang yang bisa diajak berbagi suka dan duka disisinya. Tak ada salahnya berkarir, tapi pertanyaannya, ‘Akan sampai sekaya apakah kamu baru merasa siap untuk menikah?’. Disisi lain ada yang menahan nikah dengan alasan untuk mendewasakan diri terlebih dahulu. Pertanyaannya, ‘Sampai ingin sedewasakah kamu baru bisa berani untuk menikah?’. Lebih nyeleneh, ada yang beranggapan menikah muda itu bisa membahayakan sistem reproduksi wanita karena dinilai belum siap dan beresiko. Menurutnya usia ideal menikah kisaran 24-27 tahun. Gila Lu Ndro !. padahal sudah ada bukti yang sangat jelas dari siapnya seorang wanita, yaitu menstruasi. Bukankah menstruasi seorang wanita adalah tanda bahwa rahimnya telah siap untuk dibuahi?.


Sebagaimana sabda Rasulullah Shalahu’alaihi Wassalam :
“Wahai para pemuda ! Siapa saja di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka menikahlah. Karena pernikahan itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih menjaga farji (kemaluan). Siapa saja yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya.” [al-Bukhori]




            Menikah adalah ibadah paling lama namun menyenangkan. Semakin cepat semakin baik. Islam juga menganjurkan untuk bersegera menikah. Banyak sekali keuntungan yang bisa dipetik dari sebuah pernikahan. Menghalalkan yang sebelumnya dilarang. Yang awalnya melamunkan do’i saja mendapat dosa namun sekarang memegang saja mendapat pahala. Yang sebelumnya bertatap saja dibatasi namun sekarang bebas gandeng tangan kesana kemari. Yang tadinya tidur cuman sendiri namun sekarang sudah ada yang menemani bahkan membuat geli. >_<


            Keutamaan menikah muda salah satunya juga untuk memanfaatkan kebugaran. Bagi seorang wanita apabila menikah di usia 30 tahun ke atas menyebabkan kurangnya kesempatan hamil dan mempunyai keturunan. Untuk pria yang menikah di atas 30 tahun, 36 katakanlah. Bayangkan saat anaknya masuk SMP umur sang ayah sudah separuh abad. Akan sangat sulit baginya memenuhi kebutuhan anak dan rumah tangganya. Kebalikannya jika seseorang menikah di usia muda, 21 tahun misalkan. Di umur 22 bayinya sudah lahir. Ketika anaknya sampai ke jenjang kuliah umurnya baru 40 tahun. Di usia ke 50 sudah bisa menggendong cucu dan tidak perlu memeras otak terlalu keras hanya untuk membiayai sekolah anaknya. Are you agree?


            Manfaat besar lainnya dari pernikahan adalah hadirnya sang buah hati. Semakin banyak semakin bagus. Banyak anak adalah sunah nabi. Banyak anak juga berarti banyak rezeki. Pepatah yang satu ini dibenarkan oleh islam. Karena setiap anak di lahirkan bersama rezekinya masing-masing. So, jangan takut merugi punya banyak anak. Dan ada satu hal yang sangat istimewa dari arti seorang anak. Seperti yang kita semua tahu, apabila seseorang telah tutup usia akan terputus semua amalannya kecuali 3 perkara yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. Bagaimana? Kepengen di doakan? Bagaimana bisa dapat doa anak, kalo anak saja tidak punya?. Bagaimana mau punya anak, kalo menikah saja belum?. Makanya buruan gih nikah. (wkwk)




            Persiapan untuk menikah itu tak banyak. Jika kamu merasa sudah siap bersegeralah. Dan yang terpenting calonnya juga sudah siap tersedia. Jika kamu kepengen nikah tapi calonnya belum ada bagaimana endingnya?. Jika sulit carinya ini ada tips beserta rumusnya. Kalau kamu ingin jodoh yang baik syarat mutlaknya kamu juga harus baik.


الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). [Qs. An-Nur : 26]


             Jodoh itu cerminan diri. Kalau kamu berharap kesempurnaan dari pasanganmu, pertanyaannya ‘Apakah kamu juga memiliki semua kesempurnaan itu untuk pasanganmu?’. Kalau kamu mencari yang sempurna tidak akan ada. Karena tujuan menikah salah satunya adalah mempertemukan dua insan yang memiliki kekurangan masing-masing agar menjadi satu hal yang padu. Saat seseorang memulai memvariasikan hidupnya dengan mencoba menjadi bagian dari orang lain artinya ia harus siap menghadapi perbedaan. Penyesuaian pasti terjadi. Masing-masing akan belajar tentang karakter pasangannya. Belajar tentang apa-apa yang disukai dan dibenci.


             Cinta adalah sebuah penerimaan bukan sesuatu yang dijadikan perbandingan. Kata sempurna itu bukan milik kita. Hakekat kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala. Kita dicipta untuk saling melengkapi. Ibarat sebuah adonan yang bersinergi untuk menghasilkan rasa terbaik.


إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi)




           Jodoh itu bukan saling mencari tapi saling menemukan. Kamu boleh memilih tapi tidak untuk terlalu menuntut. Sesuatu yang menghambat langkahmu adalah banyaknya kriteria yang berkejimbun dikepalamu. Mengutamakan yang rupawan ? percuma, karena tampan dan cantik itu berdurasi, yang dari hatilah yang hakiki. Mencari yang kaya raya? Percuma, karena harta juga tak akan dibawa mati. Menikah itu karena kepengen taat bukannya mencari nikmat sesaat. Jika hal demikian kamu jadikan acuan. Bisa jadi nikmat dunia kamu tak dapat nikmat akhirat pasti melayang. Siapa yang rugi kalau begini?. Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak dibawa mati. Sebenarnya jodoh yang baik itu semisal makanan sehat, Allah telah menciptakannya namun banyak orang yang menolak karena alasan selera.


           Solusi terbaik memilih pasangan lihatlah agamanya. Untuk lelaki khususnya karena wanita umumnya menunggu. Kelak seseorang wanita tidak akan ditanya apa yang dilakukan suaminya, namun sebaliknya lelaki akan ditanya tentang apa-apa yang diperbuat istri dan anak-anaknya. Maka pilihlah wanita yang ada Allah didalam hatinya. Syukur-syukur bila wanitanya bisa ‘3A’, Aktif di dapur, Anggun di ruang tamu, Atraktif di kamar. ( :p ). Jika kamu mencintai seseorang dengan banyak syarat, maka kamu telah gagal semenjak awal. Lelaki itu patokan, imam dalam keluarga. Baik buruknya istri itu tergantung suami. Cantik, bila suami memberikan hak berias. Ahlak baik, bila suami mengajarkan budi pekerti. Pintar, bila suami mengajarkan ilmu yang baik. Sholeha, bila suami membimbing agamanya dengan benar. Jika kamu menganggap wanita itu seperti bidadari, maka binalah sebuah surga untuknya. Karena bidadari tak tinggal di neraka.


           Perempuan harus hati-hati dalam meneliti calon suami. Mintalah dukungan Allah. Pilihlah lelaki yang siap berjanji membangunkan sholat subuhmu. Mencarikan rezeki yang bermanfaat. Menggenggam tanganmu dikala bimbang. Menyeka hatimu dikala sedih. Dan bukan hanya siap menemanimu sehidup semati melainkan sehidup sesurga. Sampai waktu dimana si tulang rusuk menemukan kembali sang pemiliknya, pantaskanlah dirimu. Boleh kalian menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, berkarir, sekolah setinggi-tingginya. Tapi ingat, wanita dicipta untuk membangun generasi bukan untuk menyaingi suami. Karena setiap anak berhak mendapat madrasah pertama terakreditasi A.




            Yang saat ini menggalau karena kebelet nikah, bergegaslah. Terlebih yang sedang menjalin hubungan dengan istilah pacaran. Mau sampai kapan pacaran? Sampai salah satu menyakiti dan akhirnya putus?. Mau sampai kapan mainan hati? Sampai salah satu selingkuh dan akhirnya menyesal?. Mau sampai kapan nabung dosa? Sampai salah satu tutup usia baru memohon perampunan?. Sebelum terlambat dan kecewa, resmikanlah dengan ikatan suci. Kalau nyatanya belum siap, putuskanlah!. Bila sesuatu itu belum benar-benar menjadi milikmu, semestinya kehilangan tidak begitu menyakitkan bukan?. Patah hatimu kepada manusia tidak sebanding dengan patah hatimu bila Allah tak lagi mencintaimu. Kamu tahu pacaran bukanlah hal baik. Kamu tahu apa yang kamu lakukan adalah dosa. Kamu juga jelas tahu kalau Allah melarang. Dan kamu justru dengan sengaja dan senang hati memainkan peran didalamnya. Renungilah, berhentilah sebelum semuanya benar-benar terlambat untukmu.


            Yang serius akan memperjuangkan, bukan cuma membicarakan. Akan membuktikan bukan cuma menjanjikan. Akan menunaikan bukan cuma memberi harapan. Jika dia menghargai dan menghormatimu dia akan menjagamu, menyempurnakan separuh imanmu. Bukan malah mengajakmu pacaran. Membunuhmu dengan kata indahnya. Menyentuhmu dengan nafsunya. Jika dia tak berniat serius.  lepaskanlah!. Apa didunia ini hanya dia seorang yang kamu nantikan?. Padahal di luar ada banyak yang lebih serius untuk menghalalkan. Merelakan bukan berarti menyerah dengan perjuangan, tapi menyadari bahwa ada hal yang tak bisa dipaksakan. Kadang ada saat berharap ada saatnya berhenti berharap. Ada saat memperjuangkan ada saatnya mengihklaskan. Ayo move on!. Mari bergerak menuju kebaikan. Ayo menikah? Atau ayo berpisah?. :)


وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Qs. Al-Israa : 32)
.
.
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan ganti padamu dengan hal yang lebih baik daripada itu.” (HR. Waki’ & Ahmad)
.
.

.
           Untukmu, mungkin kita sedekat mata kiri dan kanan hanya saja tak pernah saling memandang. Jauh tapi taat lebih baik daripada dekat tapi maksiat. Aku tak pernah takut kehilanganmu. Karena sejatinya kamu memang milik Allah. Semesta mempertemukan untuk satu alasan. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Allah tak pernah salah dalam menjodohkan hambanya. Akan aku simpan rasa kagumku. Sampai tiba waktunya cinta bisa benar-benar diterjemahkan ke dalam hal yang paling indah.


"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Furqan : 74)

.
.
.
Sekian dari saya. Semoga bermanfaat.
Penting gak penting pokoknya posting.
Bebas copas, karena ini semua milik Allah.
Syukur-syukur bantu Share info baik ini. hoho
Keep Smile and Never Give Up..!!
Ditunggu jejak kalian di kolom komentar. >_<
Request untuk tema tulisan berikutnya juga boleh.

And thanks to your attention !!!



Follow my Twitter -> @rizaladis123
Follow my IG -> @rizaladis123


Aku Menyesal Pernah Bahagia

Assalamualaikum Wr. Wb.


          Hello guys, kumaha damang?. Tahun silih berganti dan tak terasa kita sudah memasuki 2018. Adakah harapan khusus ditahun 2018 ini? , study? Karir baru? Atau gandengan baru mungkin?. Bersyukurlah karena masih diberi kesempatan melihat tahun 2018. Mimin ingin bertanya, apakah kita masih diberi nafas hingga tahun 2019 kelak? Jikapun tidak, apakah kita sudah siap menghadap illahi?. Sudah cukupkah segenggam pahala mengantarkan kita ke jannah-Nya? Bisa-bisa segunung dosalah yang akhirnya melemparkan kita ke dalam api neraka. Naudzubillah. Tak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput. Bisa saja tahun ini, bulan ini, hari ini, atau bahkan setelah membaca artikel ini. Wallahua’lam.






          ‘Aku menyesal pernah bahagia. Bahagia dengan cara yang tak diridhoi Allah’. Pernahkah dihatimu terlintas kalimat tersebut?. Setiap pribadi punya cara masing-masing untuk mengisi ruang kebahagiaan dalam hatinya, tapi sedikit yang sadar akan arti kebahagiaan yang sesungguhnya serta cara meraihnya.


          Islam menginginkanmu bahagia. Bukan dengan mengikuti hawa nafsu melainkan iman. Kebahagiaan yang diraih diluar jalan Allah hanyalah sia-sia bahkan membuatmu merugi. Ketahuilah, sesungguhnya tipuan dunia akan hilang dan semua kenikmatan selain surga-Nya akan sirna. Sombong karena uang, ceria karena pacaran, tawa karena hal menyesatkan itu tak akan pernah cukup membawamu dalam kenikmatan yang hakiki.


“Barang siapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya maka ia adalah seorang yang beriman.” (HR. Tirmidzi)






           Senang dan sedih adalah sunatullah yang pasti mewarnai kehidupan ini. Tidak ada seorang manusiapun yang terus merasa senang, begitupun sebaliknya. Sebagian orang akan menganggap ‘suka’nya adalah ‘syukur’ dan  ‘duka’nya adalah ‘sabar’, tapi sebagian lainnya tidak!. Tatkala kesedihan bertamu, dia merasa menjadi orang paling tidak beruntung di dunia. Merasa menjadi orang yang paling sensara diantara semua manusia. Contoh kecilnya apabila HP kamu hilang, bisa jadi prasangka buruk kepada sang Pencipta-pun muncul. “ya Allah... HP baru aja beli, pake hasil keringet sendiri tapi belom ada seminggu udah hilang.!?, matanya!!”. Contoh lain, “pacar baru aja jadian, belum ada seminggu, belum gua apa-apain ! juga ikut-ikutan ngilang.!?, bajing*n!!”. Astaghfirullah....


           Ada banyak orang yang sedihnya tak tertolong hanya gara-gara hal sepele. Ketika orang-orang tersebut sering membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Ada orang yang diuji dengan ujian fisik. Dia membandingkan warna kulitnya yang hitam dengan temannya yang berkulit putih. Ini bukanlah ujian yang sesungguhnya sebetulnya. Dianya saja yang tidak bisa mensyukuri nikmat fisik yang Allah berikan. Ada orang yang merasa jenis rambutnya adalah ujian. Ada yang merasa tinggi badannya adalah ujian. Ada yang merasa gemuk-kurusnya adalah ujian. Bahkan ada orang yang merasa bentuk hidungnya adalah sebuah ujian. MasyaAllah! -_-. Ada banyak sekali hal yang dikeluhkan manusia untuk membuat dia merasa pantas disebut orang paling sensara di muka bumi.


 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [Qs. Ibrahim : 7]






            Tidak ada yang salah bila kamu bersedih, itu naluri. Yang salah itu apabila kamu terus-terusan bersedih. Terlebih sebab galaunya hati hal yang tak sepatutnya disedihkan. Ketika kamu galau karena urusan harta. Menilai gaji sendiri terlalu kecil dan orang lain lebih besar. Karena kendaraanmu yang butut, rumahmu sempit, tempat kerjamu kurang bergengsi ataupun kamu bukanlah lulusan sarjana. Sehingga kamu merasa hartamu terbatas dan menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Jangan !. Atau malahan, kamu merasa sengsara hanya gara-gara status kamu yang masih menjomblo. Cemburu kepada temanmu yang pacaran, bahkan temanmu yang baru putus!. “Lu mah mending pernah ngerasain putus, lah gua?? Jadian juga gak pernah.. T-T”. Wkwk. Jangan pernah merasa dicurangin Allah hanya karena hal demikinan.


            Ciri bahwasannya seseorang dicintai oleh Allah bukanlah dari seberapa besar harta seseorang. Diantara kita pasti pernah ada yang bertanya-tanya, ‘kenapa ada orang yang usahanya tidak keras, prosesnya tidak jujur, imannya tidak digunakan tapi sukses? Kaya? Makmur?’. Bukankah katanya usaha keras itu tak menghianati? Bukankah kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana? Dan bukankah iman adalah kunci dari keberhasilan???. Iya kan sob.... Jika kamu sudah melakukan semuanya dengan cara yang benar, dengan cara yang direstui Allah tapi hasilnya tak juga sesuai ekspektasimu. La tahzan !


كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah : 216)






            Kita suka melihat segala sesuatunya dengan mata telanjang alih-alih melihat sisi lain yang Allah sudah siapkan untuk kita. Jangan iri tentang urusan dunia. Kewajiban kita adalah ikhtiar dengan benar, sisanya serahkan kepada Allah. Jika kamu melihat orang lain bahagia karena harta tahtanya, biarkan bray. Terlebih dia bukan orang baik-baik. Woleess bray. Hal demikian nikmat yang murah sebenarnya. Makanya Allah memberikannya kepada orang tersebut. Bahkan yang kafirpun Allah juga bagi. Ada dua nikmat yang lebih pantas kita damba dan Allah hanya berikan khusus nikmat tersebut kepada hamba-hambanya yang Dia cintai. Dua nikmat itu adalah ‘Qolban Syakiron wa lisanan dzakiron’. Nikmat hati yang selalu bersyukur dan nikmat lisan yang selalu berdzikir. So, percayakan semua sama Allah. Jika drama yang dibuat manusia saja selalu berakhir dengan kebahagiaan. Apakah pantas kita berprasangka buruk kepada sang pencipta kebahagiaan?.


            Jangan sedih, jangan pula minder. Bisa jadi hidupmu yang sekarang adalah impian banyak orang di luar sana. Keep syukur !. Tetaplah berusaha gigih dan jujur. Teruslah jadi pribadi yang baik, karena apa yang kamu beri kelak juga akan kembali lagi padamu.


هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” [Qs. Ar-Rahman : 60]






             ‘Aku malu saat dianggap baik, padahal aku adalah pendosa yang hebat’. Disadari atau tidak, kita semua adalah pendosa. Sebaik apapun mata memandangmu. Kamu tetaplah tempat dimana khilaf dan kesalahan berkumpul. Bukan bermaksud mimin sok-sokan. Karena jujur, dulu mimin bahkan menganggap suara azdan hanya sekedar pengingat waktu. Sekarang pun mimin juga masih sangat jauh dari kata baik. Salah satu hal yang paling si mimin takutkan adalah mampu menasehati orang lain tapi diri sendiri lalai dalam melaksanakan nasehat tersebut. Sekedar self reminder ! Mari berbekal bersama. Persiapkan diri sebaik-baiknya. Bukankah kepulangan itu adalah sebuah kepastian?.


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (Qs. Al-Ankabut : 57)


           Allah itu Maha Baik. Seberapa sering kita berbuat dosa, maksiat, hina? Tak kan ternilai dan terhitung jumlahnya. Akan tetapi Allah selalu menutupi itu semua. Kamu mungkin tak menyadari seberapa buruk kamu selama ini. Seberapa ahli kamu mencipta dosa. Seberapa kotor jiwamu sekarang. Jika kamu dipandang baik oleh banyak orang itu bukan semata-mata karena kebaikanmu, melainkan Allah sedang menutupi aib-aibmu. Bayangkan saja jika aibmu terhampar. Adakah yang ingin menjadi temanmu? Bahkan sekedar duduk di sampingmu enggan. Jadi jangan merasa tinggi hati karena titel-titel kebaikan yang kamu punya. Serasa jadi orang hebat dan memandang rendah yang lain. Ingat, kita itu tak jauh berbeda. Satu-satunya yang membedakan kita dihadapan Allah Subhanahu Wataala adalah hati.


“Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)






            Ayo perbaiki hati ! ayo perbaiki ahlak !. Sudah berapa lama kamu tak menangis karena dosa?. Mungkin kamu takut tuk melangkah. Mimin yakin hidayah pasti pernah menyapa hati. Hanya saja gengsi terlampau sering merajai. Jikapun semua dosa dimasa lalumu kau jadikan alasan untuk tak mendekat pada-Nya, percuma. Allah tak memandang masa lalumu. Allah tak peduli seberapa buruk kamu kemarin. Pintu-Nya selalu terbuka untuk semua yang ingin bertaubat. Jika kamu berharap agar dapat memutar waktu untuk menghapus semua kesalahan, mengapa tidak berdoa saja agar waktu menjadi lebih baik?. Kamu pasti pernah berpikir ‘Kapan aku menjadi baik? Mau sampai kapan seperti ini terus?’. Karena semua orang punya impian yang sama. Cuma sayang statement tersebut sering ditenggelamkan oleh ego. Kamu menunggu apa? Jika kamu yakin badai pasti berlalu, yakinlah juga bahwa pelangi akan membuat hatimu berwarna kembali. Lekaslah ! sebelum kamu benar-benar terlambat memulainya.


“Pagi beriman.. siang lupa lagi.. sore beriman.. malam amnesia. Berapa banyak orang hidup dalam kelalaian, padahal kain kafannya sedang ditenun.” (Imam Syafi’i)


           Ayo move on !. Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir. Jangan korbankan lautan akhirat hanya demi setetes dunia. Percayalah orang yang selalu bersama Allah tidak akan kehilangan apa-apa, tapi orang yang tak bersama Allah kelak pasti akan kehilangan segalanya. Let’s hijrah vroh !


            “Teman, ajarkan aku untuk istiqomah. Aku malu saat dianggap baik, padahal tidak sama sekali !. Ada yang salah dengan hijrahku. Aku mulai banyak bicara, padahal apa yang aku ucap belum tentu benar. Mulai pandai menginspirasi, padahal aku masih penuh dengan kecacatan. Tolong maafkan.... Sebenarnya bukan pujian yang aku cari. Karena aku tak butuh pujian, melainkan didoakan. Mungkin sikapku beresiko membuatku kehilangan banyak teman, tapi aku mendapat saudara. Aku mungkin kehilangan kasih manusia, tapi aku punya kasih-Nya. Semoga setiap detik dari usia yang tersisa dariku adalah episode taubatku. Amiin... ”

-
-
-
-
-
-
-

Sekian dari saya. Semoga bermanfaat.
Penting gak penting pokoknya posting.
Bebas copas, karena ini semua milik Allah.
Syukur-syukur bantu Share info baik ini. hoho
Keep Smile and Never Give Up..!!
Ditunggu jejak kalian di kolom komentar. >_<
Request untuk tema tulisan berikutnya juga boleh.

And thanks to your attention !!!


Follow my Twitter -> @rizaladis123
Follow my IG -> @rizaladis123

Aku Lelah Berpura-pura Baik !